PARANOID

Sabtu, 22 September 2012


Pagi itu langit tak secerah biasanya , grimis-grimis yang mengharu birupun turut mengiringi perjalanan kecil lyla menuju sekiolah yg elit itu..

Wajah pucat pasi dg kantung mata yg agak membesar seolah meyakinkan pembaca bahwa malan td lyla kurang istirahat…jalan yang berlumpur dipijakinya dg penuh keputus asaan … kacamatanya basah akan butiran air hujan dan air matanya turut menetes berpadu dalam tetes2 air hujan dalam naungan wajah suram langit yang mendung itu…

Beribu langkah yg ia tempuh, kini mengantarkannya ke perempatan yg tak jauh dr sekolahnya… tiba2 ia terantuk batu yang kecil tapi besar yg seakan menghalang lyla utk sampai disekolah… kacamatanya terpapar terperosok kedalam selokan yg penuh dg air dan sesegera mungkin ia raih… bertepatan dg arus air selokan yg deras itu…



Bel masuk berbunyi…
Dan lyla segera melaju lari lalu menyeberangi perempatan jalan yg na’as itu… dari arah yg lain melajulah dg kencang bus kota yg memboncengi banyak penumpang dgn supirnya agak ugal-ugalan … tiba-tiba saja bus kota itu menyongsong tubuh rapuh lyla tepat diperempatan yg na’as itu.. Lyla pun terkapar disudut perempatan dg berlimpah darah disekujur tubuh yang menyebar ke segala arah bercampuran dgn air hujan yg turun pagi itu..
Lyla tak terselamat kan dalam pelarian ke rumah sakit..

Hujan masih membasahi hari itu..
Lucyta dan rikana dudukm dibangku dekat kelas.. mereka berdua menunggu lyla dg sengaja karena yg mereka tunggu hanyalah PR mereka yg dikerjakan oleh Lyla , mereka berdua kerap kali mjd beban sekaligus ancaman bagi dunia dan legenda Lyla yg memang anak pandai dan rajin itu..

Setelah beberapa menit kemudian , sosok gadis cantik bertubuh rapuh basah kuyub sekujur tubuh dg kacamatanya yg turut basah menyodorkan buku ke Lucyta dan Rikana , sosok Lyla berlalu begitu saja mulai masuk ke dalam kelas yang pengap itu tanpa diiringi ucap terimakasih dari keduanya…

Belpun berbunyi menandakan kelas akan dimulai …
Anak2 berhamburan  dan mulai masuk kedalam kelas dan sesegera mungkin menepati tempat duduk mereka masing2.. Lucyta dan Rikana pun duduk dibarisan paling belakang seperti biasa… tapi sososk lyla yg masuk didalam kelas yang ia temui didepan tadi tidak ada disamping bangku mereka  yg ada hanya breliana yg menepati tempat itu sendiri merekapun tidak menghiraukan akan keganjalan itu..

Bu amanda memasuki ruang kelas dg buny-bunyian sepatunya yg berhentak dilanytai…
“selamat pagi anak-anak.. marilah kita mulai pagi hari ini dg berdoa……….. dipersilahkan ………..selesai…….. baik ibu absen dulu.”  Sambut bu Amanda .
1.ahliyah…. hadir bu sahut ahliyah
2.ajeng…. ada…..
3.amin… hadir bu….



23.Lyla renata…. “kamu kenapa LyL , agak nggak enak badan ya ?” kata bu amanda yang sia2 dg bangku LyLa yg memang kosong… sontak Lucyta, Rikana dan kawan” lain bingung dabn heran akan hal itu….

“ ibu guru ihh… gag lucuww.. ih…” kata lucyta..
“ hei… ini serius…. Selesqaikan absen lalu kita segera ulangan… “ ujar Bu Amanda.
“ ibu mengapsen siapa….. lhawong…………..”  “ cukup Luc… cukup… jangan keterlkaluan lagi… Lyla agak gag enak badan… “ Kata Bu amanda dg lantangnya… diseling gerumunan anak” yg lain yang mulai menyadari… memang Brweliana saat itu.. duduk sendirian….
“ sudahh……….. sudahhh… cukk.. “
Permisi bu Amanda… tiba2 Pak Sigit masuk dan membisaikan sesuatu banget,,, kepada bu amanda… yg berhasil mengundang rasa Syokk bu Amanda…
Lalu kelas tiba2 berubah mencekam… Bu Amanda masih  melihat sosok Lyla di samping Breliana.. duduk di sampingnya dg baju Osis yang berlumuran darah dan lumpur…. Memegangi tangan Breliana… lalu diiringi dg teriakan anak2.. yg syokk melihat.. Ketty yg mulai kesurupan disambut… Bulan ,Puteri ,dan Gienha.. yg ter tawa tawa histeris…. Lalu bu Amanda pun… mulai agak gila… dan mencakar cakjar wajahnya sendiri sampai sampai… kulitnya mengelupas dan mulai berdarah..
Breliana pun mulai berteriak.. karena… ia menyadari bahwa ia tidak bisa beranjak dari tepat dimana ia duduk… karena… saat itu tangan breliana digenggam erat oleh sosok hantu Lyla…
Sebagian murid menangis histerisss… dan kebingungan… sebagian mencoba menyadarkan Ketty… tak hanya ketty…
Dicky pun juga mulai tak sadarkan diri… ia menjerit jerit dan mencobga menembus tembok bangunan yang kokoh itu… dan yg lain pun mencoba mencegah Lucyta.. yg mencoba menggores lehernya dengan penggarisnya sendiri yg berubah menjadi tajam..
Pak Sigit pun.. berusaha menenangkan  Bu Amanda yg semakin gag karuan… tetapi  sia2…  Pak Sigit pun terpental dan terlempar terbentur tembokk…

Kelas pun berubah menjadi suasana yg aneh penuh dg teriakan…. Jeritan…. Dan tangisan…. Sertya terkadang…. Terdengar suara raungan.. ketty …
Penulis pun mulai takut ini… dan kebelet pipis juga… hingga pena yg aku gerakkan dlm menulis cerpen ini…. Jatuh tepat dipahaku…. Dan menusuk tajammm… disambut dg darah yg bercucur… hingga pada akhirnya penulisan cerpen ini pun dihentikan…………..


By: ArGhaa

0 komentar:

Posting Komentar